Bawaslu Halsel Perkuat Pengawasan Coktas, Mengawal Validitas PDPB Triwulan IV

Labuha – Suasana di sejumlah desa di Kecamatan Bacan dan Bacan Selatan tampak lebih dinamis pada Senin (17/11/2025). Tim pengawas Bawaslu Kabupaten Halmahera Selatan berjalan dari rumah ke rumah, melakukan pengawasan ketat terhadap proses door to door yang dilakukan petugas KPU Halmahera Selatan dalam melaksanakan pencocokan dan penelitian (coklit) terbatas Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) Triwulan IV tahun 2025.

Di tengah proses pengawasan itu, Ketua Bawaslu Halsel, Rais Kahar, menekankan pentingnya tahapan ini bagi kualitas pemilu mendatang. “Coklit Triwulan IV bukan sekedar menjalankan rutinitas. Ini langkah penting untuk memastikan data pemilih tetap mutakhir dan akurat,” katanya. Rais menilai bahwa kesalahan kecil pada tahap ini dapat berdampak besar pada tahapan pemilu dan pemilihan berikutnya. “Kami menjaga agar data pemilih bersih, akuntabel, dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” tegasnya.

Koordinator Divisi HP2H, Hans William Kurama, juga menyoroti pentingnya verifikasi faktual. bahwa pembaruan data tidak boleh berhenti pada dokumen administrasi. “Fakta lapangan harus menjadi rujukan utama. Setiap perubahan data harus dibuktikan secara langsung,” ujarnya.

Wili menyebut ada tiga kategori data Tidak Memenuhi Syarat (TMS) yang menjadi perhatian khusus, pemilih yang telah meninggal dunia, warga yang beralih menjadi anggota TNI atau Polri, serta pemilih yang sudah pindah domisili. Menurutnya, selain pemilih baru atau Pemilih Memenuhi Syarat (MS), ketiga kategori pemilih TMS tersebut, adalah data yang paling sering mengalami perubahan, sehingga memerlukan ketelitian yang lebih optimal. "Di sini letak pentingnya coklit terbatas untuk memastikan semua perubahan dicatat dengan benar," tambahnya.

Dalam pengawasan melekat tersebut, Bawaslu Kabupaten Halmahera Selatan memastikan setiap dokumen diperiksa, setiap temuan dicatat, dan setiap langkah dipastikan sesuai prosedur. Suasana kerja yang intens terasa di tujuh desa yakni Labuha, Marabose, Hidayat, Amasing Kota, Amasing Kota Barat, Mandaong, dan Tuokona yang menjadi lokasi pengawasan.