Lompat ke isi utama

Berita

Identifikasi Lokasi TPS Khusus, Bawaslu Halsel Gelar Rapat Koordinasi

Identifikasi Lokasi TPS Khusus, Bawaslu Halsel Gelar Rapat Koordinasi
\n

Labuha - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Stakeholder untuk mengidentifikasi dan melakukan pemetaan Potensi kerawanan lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) Khusus dalam Tahapan Penyusunan Daftar Pemilih dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Serentak Tahun 2024.

\n\n\n\n

Turut hadir dalam Rapat Koordinasi ini Komisioner KPU Halmahera Selatan Yaret Coling, Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Labuha, Perwakilan Pimpinan Perusahan yakni PT Gelora Mandiri Membangun (GMM) di Kecamatan gane Barat Selatan dan Perwakilan PT. Harita Group Kecamatan Obi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Selatan, serta yang terundang perwakilan Pemerintah Daerah lainnya yakni Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi namun tidak berkesempatan hadir.

\n\n\n\n

Rapat tersebut berlangsung di ruang rapat Kantor Bawaslu Jum’at (23/12/2022) pagi. Anggota Bawaslu Rais Kahar menuturkan rapat koordinasi ini merupakan tindaklanjut instruksi Bawaslu RI dan Bawaslu Provinsi Maluku Utara berkaitan dengan Indentifikasi dan pemetaan potensi lokasi khusus dalam pengawasan penyusunan Daftar Pemilih di lokasi khusus.

\n\n\n\n

Dalam pertemuan tersebut para stakeholder memaparkan sejumlah data yang dimiliki. Perwakilan Lapas Kelas III Labuha menjelaskan Jumlah narapidana di Lapas Labuha ada 116 orang dan akan bebas pada tahun 2024 sebanyak 48 Orang. Selain itu berharap kepada KPU agar dalam pelaksanaan Pemilu di Lapas dibentuk TPS dan para narapidana juga dilibatkan sebagai petugas TPS.

\n\n\n\n

Abdurahman perwakilan PT. GMM juga menyampaikan, baru pertama kali dilibatkan terkait pemetaan TPS khusus, dan jumlah karyawan sebanyak 390 orang, jika memasuki musim pemilu itu rata-rata karyawan diarahkan untuk melakukan pencoblosan di desa-desa terdekat seperti di Desa Sekely."

\n\n\n\n

Perwakilan PT. Harita Group Juanda Minggu dalam kesempatan itu mengatakan terkait pembentukan TPS khusus di tahun 2019 juga telah dibentuk sebanyak 8 TPS. "Saat ini Harita memiliki karyawan berjumlah 11.000 orang, untuk saat ini dilakukan pemetaan lokasi khusus TPS itu di sarankan kepada KPU dan Bawaslu agar dapat berkoordinasi dengan masing- masing HRD anak perusahaan dibawah naungan Harita Group diantaranya PT. Trimega Bangun Persada, PT. Halmahera Jaya Feronikel, PT. Gane Permai Sentosa, PT. Halmahera Persada Lygend, dan PT. Mega Surya Pertiwi. [HUMAS]

\n"