Bawaslu Halsel Gelar Rakernis Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan Bagi Panwaslu Kecamatan

Labuha - Untuk meningkatkan solidaritas jajaran pengawas pemilu Adhoc bagi Panwaslu Kecamatan pada  Tahapan Kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024  yang akan dimulai pada tanggal 28 November mendatang, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) dalam Rangka Pembinaan dan Penguatan kelembagaan Panwaslu se - Halmahera Selatan. Peserta terundang dalam kegiatan dimaksud Ketua dan Anggota, serta Kepala Sekretariat Panwaslu Kecamatan.

Kegiatan rakernis ini dibuka langsung oleh Ketua Bawaslu Halsel, Rais Kahar didampingi Plt. Kepala Sekretariat Kamil Muis bertempat di Aula penginapan Kie Besi Desa Tomori Bacan pada Senin (20/11/2023).

Ketua Bawaslu Halsel Rais Kahar dalam arahannya mengatakan, ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh jajaran Panwaslu dalam rakernis pembinaan dan penguatan kelembagaan jajaran Panwaslu yakni pertama Program,  Anggaran dan Persiapan kita dalam menghadapi Pemilu 2024 yang akan dimulai dengan tahapan kampanye pada tanggal 28 November.
Lanjut Rais menekankan tiga hal diatas didalamnya termasuk kesiapan internal yang meliputi Mental, Kesehatan, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Bawaslu Kabupaten selaku penanggungjawab di tingkat Adhoc  30 Kecamatan dan 249 Desa harus mencari tahu siap atau tidak menghadapi kampanye Pemilu nanti”, tutur Ketua Bawaslu Halsel.

Untuk itu pentingnya menjaga solidaritas dan integritas terhadap tanggungjawab terhadap lembaga sangat dibutuhkan sehingga roda organisasi pengawas Pemilu dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah diamanatkan”, tegas Rais.

Selain itu Rais juga mengungkapkan kesiapan internal khususnya jajaran sekretariat agar tetap solid. Sehingga dibutuhkan koordinasi terhadap tata kerja dan pola hubungan di jajaran sekretariat sangat penting untuk menjadi perhatian kita bersama.

Sekretariat berperan aktif sebagai supporting system memberikan dukungan administrasi dan teknis operasional kelembagaan pengawasan pemilu, sedangkan Ketua sebagai kontrol internal seluruh fungsi dan tata kelola lembaga, dengan mengedepankan prinsip kolektif kolegial serta rapat pleno sebagai forum tertinggi dalam pengambilan keputusan.

Rais berharap pentingnya menjaga  harmonisasi organisasi Panwaslu Kecamatan. Untuk lebih memahami akan tugas, wewenang, dan tanggungjawab, jaga komunikasi serta bangun harmonisasi atau keselarasan dalam mengoptimalkan kinerja, menghindari konflik kepentingan (conflict of interest) sesama anggota Panwaslu agar kelembagaan berjalan dengan baik,” harapnya. [HUMAS]